Pages

Kamis, 23 Juni 2011

RAHASIA BAKPIA PATHOK

Anda suka makan Bakpia? Tahu Bakpia? Berikut ini saya coba menuliskan sedikit rahasia tentang Bakpia. Szzzztttt... jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia... ingat RAHASIA!

Bagi anda yang sedang jalan-jalan ke Yogyakarta dan ingin membeli oleh-oleh khas kota dengan berbagai macam sebutan ini (Kota Pelajar, Kota Pendidikan, Kota Budaya, Kota Gudeg), tentunya tak asing lagi dengan makanan yang satu ini, tepat sekali BAKPIA PATHOK atau biasa disebut BAKPIA, yaitu suatu makanan yang sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya adalah Kue Pia (kue) kacang hijau.

Selain itu pula Bakpia mulai diproduksi di kampung Pathok Yogyakarta, sejak sekitar tahun 1948. Waktu itu masih diperdagangkan secara eceran dikemas dalam besek tanpa label, peminatnya pun masih sangat terbatas. Proses itu berlanjut hingga mengalami perubahan dengan kemasan kertas karton disertai label tempelan.

Pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang sesuai nomor rumah (Misal : 25., 75., dll...), diikuti munculnya bakpia-bakpia lain dengan merek dagang nomer berlainan. Demikian pesatnya perkembangan "kue oleh-oleh" itu hingga mencapai booming sejak sekitar tahun 1992. (Edit dari : http://www.bakpia25.com)

Begitulah sejarah singkat tentang Bakpia, sekarang kita beralih ke topik utama dari tulisan ini, ya sebuah RAHASIA BESAR abad ini. Hehehe...

Berawal dari kedatangan keluarga besar saya ke Yogyakarta dalam rangka akad dan resepsi saudara (Abang kandung) saya yang mendapat istri orang asli Kulonprogo-Yogyakarta, nah... sebelum pulang biasanya keluarga saya menyempatkan membeli oleh-oleh untuk orang-orang yang ada di kampung halaman saya (tetangga dan kerabat kami di rumah).

Waktu itu dengan inisiatif sendiri, karena melihat kesibukan orangtua saya, takut mereka tidak sempat membeli oleh-oleh, maka saya menyempatkan diri untuk membeli Bakpia, di perjalanan dari kost saya yang terletak di belakang Hotel Saphier, diatas motor saya di beritatahu suatu rahasia yang cukup membuat saya tercengang dan sejenak berpikir panjang akan maknanya. (Hahaha... Lebay dikit dah...)

Jika anda berbelanja (ingin membeli Bakpia, khususnya waktu itu saya membeli Bakpia 25), maka anda tinggal bilang saja "HP ya Mba' ^_^ " ke kasir pada waktu membayar, maka Sang Kasir akan bilang "Kesini naik apa?", anda jawab saja dengan jujur "Sepeda Motor (Karena waktu itu saya naik sepeda motor)", maka total harga yang harus anda bayar akan secara otomatis dikurangi alias diberi diskon yang lumayan deh untuk sekedar membeli bahan bakar kendaraan anda, TIDAK PERCAYA? Silakan buktikan sendiri ^___^

Terus yang menjadi teka-teki atau pertanyaan saya adalah apakah makna HP itu? Sepanjang perjalanan dari Pathok ke Sedayu, bahkan sampai saat ini pun saya mencoba menterjemahkan sendiri makna kata "HP" tersebut dengan cara "mengathuk'e" alias menhubungan dengan makna yang sesuai, seperti : Hot Price, Harga Pelanggan, Harga Promo, Harga Pesanan, apalagi ya?

Mungkin bagi anda yang bisa memberikan pencerahan atau tahu makna kata "HP" untuk RAHASIA BAKPIA PATHOK ini bisa klarifikasi dengan komentar pada posting tulisan saya ini. ^___^





2 komentar:

  1. wah jadi ada password-nya ya? emang semua mbak di semua toko bakpia ngerti apa itu HP? jangan-jangan nanti dikira mau minta nomer HP (Handphone).. hihihi..

    BalasHapus
  2. Begitulah... Insya Allah mereka tahu kok, kan itu kode udah dibakukan (Sepertinya sih. Hahaha...)

    Klo dikasih nomer handphone malah lebih untuk lagi, lumayan buat tambah relasi, siapa tahu malah bisa makan bakpia gratis terus :D

    BalasHapus