Pages

Jumat, 19 November 2010

CINTA PALSU Vs CINTA HAKIKI

Sekian lama saya tidak menulis, akhirnya saya bisa kembali mencoba mulai mengerakan tangan saya diatas tuts keyboard yang telah usang, yang mungkin telah selayaknya untuk saya ganti. Hehehe….

Sahabat semua untuk tulisan saya kali ini, saya hanya mencoba merefleksikan kembali nilai-nilai yang seharusnya kita renungkan dari sebuah video tausyiah dari seorang Ustad yang ada di Yogyakarta, beliau sebenarnya adalah Ustad yang berasal dari sebuah kota di Lampung, tepatnya daerah Metro yaitu Ustad Awan Abdullah.

Sahabat semua, dalam hidup ini kita pernah merasakan apa yang dinamakan dengan jatuh cinta, persoalannya bukan masalah jatuh cinta itu boleh atau tidak, akan tetapi apakah cinta itu di ridhoi oleh Allah SWT?

Nah… untuk itu perlu kita ketahui bahwa, adapun ciri-ciri dari cinta yang tidak di ridhoi oleh Allah SWT, salah satunya adalah dia membuat orang yang merasakannya tersita segala waktu, pikiran, dan tenaganya untuk sesuatu selain dari Allah, itulah yang dinamakan cinta yang sia-sia.

Hal itu sebagaimana halnya kecintaan kita cinta kepada Allah SWT, maka kita akan ingat kepada Allah, terus klo kita hubungankan cinta itu untuk manusia? Hmmm… berarti kita justru lebih ingat kepada dia (orang yang kita cintai itu) daripada dengan Allah SWT pemilik jiwa kita, tentunya hal itu akan membuat shalat kita tidak khusyuk, kemana-mana selalu ingat dia.

Misalkan ada seorang Akhwat yang suka pada seorang Ikhwan, kebetulan Ikhwannya ganteng, jengotan, keningnya hitam (bekas sujud alias ahli shalat nih…), wah… pokoknya keliatan sholeh deh dimata semua Akhwat… (Anggap saja hampir semua Akhwat yang melihat Si Ikhwan tersebut pasti suka, bahkan tergila-gila ^__^).

Dilihat-lihat…! Hmmm… pokoknya membuat kebayang-bayang terus muka tuh Ikhwan siang-malam…Bahkan ketika shalat, mau makan, mau tidur atau mungkin juga ketika ke kamar mandi mau buang air besar kebayang deh muka Si Ikhwan, bahkan saking parahnya lagi ketika melihat seekor kambing lewat jengotan dia kebayang muka Si Ikhwan. Ckckck… segitu parahnya nih cinta.

Artinya perasaan cinta ini telah sangat menyita sebagian besar waktu, energi dan pikiran orang yang merasakannya hanya untuk orang yang menjauhkan dia kepada Allah, dan mungkin secara tidak langsung telah merusak amalan kedekatannya kepada Allah, maka dari itu seharusnya kita yakini bahwa sesungguhnya cinta yang dirahmati oleh Allah adalah cinta yang senantiasa mendekatakan kita kepada Allah. Terus klo udah terlanjur gimana? Jika memang sudah terlanjur, maka banyak-banyaklah ia tangisi cintanya, mohon kepada Allah agar diluruskan kembali cintanya, hingga kembali menjadi cinta yang hakiki, tentunya cinta yang semata-mata karena Allah SWT.

TASHIRU – MAAF ‘TUK BERPISAH

Kau tahu tentang hatiku,

Yang tak pernah bisa melupakanmu.

Kau tahu tentang diriku,

Yang selalu mengenangmu selamanya.

Kini kusadari, bahwa semua itu.

Adalah salah juga keliru.

Yang akan membuat hati menjadi ternodai.


Maafkanlah segala khilaf yang telah kita lewati,

Telah membawamu ke dalam jalan yang melupakan Tuhan.

Kita memang harus terpisah untuk menjaga diri.

Untuk kembali arungi hidup dalam ridho Illahi.


Kutahu bahwa dirimu mendambakan kasih suci yang sejati.

Kuyakin bahwa dirimu merindukan kasih sayang yang hakiki.


Kini kusadari, bahwa semua itu.

Adalah salah juga keliru.

Yang akan membuat hati menjadi ternodai.


Maafkanlah segala khilaf yang telah kita lewati,

Telah membawamu ke dalam jalan yang melupakan Tuhan.

Kita memang harus terpisah untuk menjaga diri.

Untuk kembali arungi hidup dalam ridho Illahi.


Dan bila takdirnya kita bersama,

Pastilah Allah ‘kan menyatukan kita.

Hwooooo………………………


Maafkanlah segala khilaf yang telah kita lewati,

Telah membawamu ke dalam jalan yang melupakan Tuhan.

Kita memang harus terpisah untuk menjaga diri.

Untuk kembali arungi hidup dalam ridho Illahi.

Hoo… Whoo…...


Sumber : Video tausiyah dari Ustd. Awan Abdullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar